Selamat Datang | Sugeng Rawuh | Wilujeng Sumping | Selamet Dheteng | Rahajeng Rauh | Salamaik Datang | Horas | Mejuah-Juah | Nakavamo | Slamate Iyoma | Slamate Illai | Pulih Rawuh | Maimo Lubat

Thursday, November 03, 2011

Terima Kasih, Hujan

Pagi ini kondisi badanku agak kurang sehat, jadi kulepas semua pekerjaan hari ini, aku ingin beristirahat. Dalam rangka istirahatku kuputar beberapa lagu beserta klipnya yang kebetulan kuunduh beberapa tahun yang lalu. Terlintas ingatan saat aku mengunduh lagu itu, namun yang lebih dalam, terlintas ingatan tentang saat-saat dimana aku mendengar pertama kali lagu itu, saat-saat dimana aku melihat pertama kali klip itu, dan akhirnya terlintas masa-masa itu. Berkali-kali terjadi, bahwa music memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membantuku memanggil kembali ingatan-ingatan yang terpendam sangat dalam, bertahun-tahun yang lalu.
Lagu yang kuputar itu adalah “Negeri di Awan”. Lagu yang hampir menjadi legenda karena tak lekang oleh waktu. Aku masih ingat betul lagu itu pertama kali kudengar medio tahun 1994, sekira 17 tahun yang lalu, di saat itu musim hujan, dan saat itu aku tinggal bersama simbah putri ku. Aku berusia 11 tahun waktu itu, namun lagu itu (walaupun aku tidak tahu persis maknanya) melekat dalam di pikiranku. Sungguh, sampai saat ini, ketika aku mendengar lagu itu, atau melihat klip itu, ada tiga hal yang kuingat selalu, pertama, betapa aku rindu dengan simbah putri ku, kedua, betapa ternyata aku sangat suka dengan musim penghujan, dan ketiga, betapa indah masa-masa itu.
Berulangkali kucoba mengobati rasa rinduku dengan simbah putriku, dirumah dimana aku dibesarkan. Antara rumah simbah putri dan simbah putri ternyata sudah bukan satu kesatuan. Simbah putriku dengan segala rasa kasih sayang nya yang takkan berganti, namun rumah itu sudah tidak memiliki jiwa lagi, dan aku tidak suka itu. Aku ingin mendapatkan rinduku kembali dengan simbah putri lengkap dengan suasana dalam rumahnya, namun semua tak sama. Rumah simbah putriku tidak memiliki jiwa belasan tahun yang lalu, karena rumah itu menjadi rumah yang baru, tidak tersisa sedikitpun kenangan kamar yang kutempati bertahun-tahun, tidak tersisa ruang dibelakang kursi tamu yang kupakai untuk bermain sendirian (selalu), tidak tersisa ruang tamu yang cukup lapang tempat dimana kugantungkan lingkaran besi tempat aku berlatih basket belasan tahun yang lalu, tidak tersisa halaman tanah dan pohon jambu tempat aku menunggu buka puasa tahun-tahun yang lalu. Rumah simbah putri ku sudah roboh dan diganti dengan rumah yang baru, dan tanpa jiwa kenanganku di situ. Betapa terkadang aku sangat sedih dengan yang namanya kenangan, hanya berkali-kali kuingat, namun tak bisa kembali dan kurasakan.
Saat ini sudah mulai memasuki musim hujan, dan yang kurasa, tak sesakral musim hujan yang kutemui belasan tahun yang lalu. Jadi, apa yang bisa kulakukan saat ini, disaat musim hujan mulai datang tanpa pesan. Aku jatuh cinta dengan musim hujan karena disaat itu adalah saat dimana semua orang tidak akan kemana-mana. Semua orang berada dalam rumah untuk saling bercerita satu dan yang lainnya. Semua orang menciptakan kehangatan cinta kasih keluarga dalam dinginnya musim. Hanya itu yang bisa kuingat tentang musim hujan. Aku sudah punya keluarga kecil saat ini. Lebih kecil dibandingkan ketika aku masih kecil dulu. Ingin kumulai dari sekarang indahnya musim hujan bersama keluarga, betapa hangatnya musim ini dan betapa aku tidak bisa berbohong, bahwa aku sangat gembira ketika musim hujan tiba.
Belasan tahun berlalu dari masa ketika pertama aku mendengar dan melihat “negeri di awan” itu. Semua berlalu dan semua tak sama, tak pernah sama. Indah memang masa-masa itu, dan takkan pernah terganti. Berkhayal adalah hal dimana kita bisa bebas mengembara kemana kita suka. Dan kalau berkhayal itu dapat diwujudkan. Aku ingin sekali saja, sungguh hanya sekali saja kembali ke masa itu untuk mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di masa itu yang telah menciptakan kenangan yang indah sampai saat ini. Hanya itu. Setelah itu aku akan mencoba menciptakan kebahagian-kebahagiaan baru dan merekam kenangan-kenangan baru yang kusimpan diruangan yang lain dalam ingatanku.
Selamat datang hujan, sungguh aku sangat berterimakasih karena diijinkan sekali lagi bertemu denganmu.

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes